Jumat, 04 Maret 2016

Rezeki merupakan suatu perkara yang Allah akan berikan kepada setiap orang. Bahkan tidak hanya manusia, binatang melata pun telah dijamin rezekinya oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Maksudnya tidak ada satupun makhluk yang terlantar tanpa diberi rezeki. Sebagaimana Allah telah berjanji dalam Al-Quran Surat Huud ayat 6:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz).”

Bintang saja sebagai makhluk tanpa akal dijamin rezekinya, apalagi muslim dan orang-orang yang bertaqwa. Namun, masih banyak muslim menganggap bahwa Allah tidak memberikan rezeki berlimpah, sebagaimana orang yang tidak beriman (kafir). Mereka terlihat justru diberi kemudahan dalam rezeki.

Sebagaimana Allah juga telah berfirman pada Surat At-Thalaq ayat 2-3:

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menunjukkan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

Yakin, terkadang itu yang tidak dimiliki. Kita sudah tahu, hanya saja kurang yakin bahwa Allah akan memberi rezeki pada setiap hamba. Jika sudah demikian tentu harus mulai meyakini dari sekarang dan lakukan beberapa amalan-amalan untuk memperlancar rezeki.

Berikut ini 6 amalan pembuka pintu rezeki yang bisa dilakukan agar rezeki kita semakin lapang:
1. Berdoa kepada Allah
Ketika Anda mengeluh, merasa tidak pernah diberi rezeki yang cukup oleh Allah maka yang pertama harus dilakukan adalah instropeksi apakah Anda telah berdoa sungguh-sungguh meminta rezeki atau belum. Atau hanya mengharap banyak rezeki saja tanpa berdoa. Barangkali itu yang menjadi sebab kita tidak diberi kelancaran rezeki, sebab kita tak pernah meminta.

Padahal, sang manusia terbaik umat ini, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam setiap usai sholat subuh beliau berdoa:

“Ya Allah aku mohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” [HR. Ahmad]

Dari doa tersebut dapat diambil hikmah bahwa dalam doa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memohon ilmu yang bermanfaat terlebih dahulu baru meminta rezeki yang baik (halalan thayyiban). Maksudnya dengan ilmu, seseorang bisa berusaha memperoleh rezeki dan membedakan mana rezeki yang baik dan mana yang tidak baik.

Hadits di atas juga menunjukkan bahwa rezeki itu sekalipun sudah Allah atur tetap kewajiban kita berdoa dengan penuh pengharapan. Sudah selayaknya kita juga berdoa meminta rezeki sesuai yang diajarkan Rasulullah shallallahu’alahi wa sallam tersebut. Setelah itu bertebaranlah di muka bumi untuk mencari rezeki dari Allah.

“Apabila telah ditunaikan sholat jum’at, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah rezeki Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” [QS Jumu’ah: 62]
2. Memperbanyak istighfar

Amalan pembuka pintu rezeki selanjutnya adalah istighfar dan bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jangan kira istighfar hanya sebagai amalan penghapus dosa saja, melainkan juga dapat membuka pintu rezeki. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran Surat Nuh ayat 10-12:

“Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”

Ayat tersebut secara gamblang menjelaskan bahwa dengan beristighfar Allah akan menurunkan hujan, memperbanyak rezeki, memperbanyak keturunan, menyuburkan kebun dan sungai. Dengan begitu, istighfar merupakan salah satu kunci rezeki.

Tidak hanya itu, dalam hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda, dari sanad Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu:

“Barang siapa memperbanyak istighfar niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” [HR Ahmad]

Ada banyak lafadz istighfar yang bisa dilakukan, paling gampang adalah “astaghfirullah” dan paling dianjurkan adalah sayyidul istighfar.

3. Menyambung silaturahmi

Menyambung silaturahmi tidak hanya mempererat hubungan, tapi juga termasuk amalan pembuka pintu rezeki. Sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda:

“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” [HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557]

Amalan pembuka rezeki, cara mendapatkan rezeki halal, 6 amalan pembuka pintu rezeki, rezeki dari allah, janji allah tentang rezeki, rezeki dari sedekah, menjalin silaturahmi, mempererat silaturahmi, menyambung silaturahmi

Silaturahmi yang dimaksud adalah mengunjungi orang tua, saudara, atau kerabat. Biasanya semakin banyak generasi, keluarga semakin terpisah dan lama kelamaan jika tidak disambung maka silaturahmi akan terputus. Bisa jadi kita sudah tidak mengenal sepupu atau kerabat yang sudah lama tidak bertemu. Ibnu Hajar dalam kitabnya AlFath menjelaskan bahwa silaturahmi yang dimaksudkan untuk kerabat. Orang yang masih mempunyai nasab baik masih ada hubungan mahram atau tidak.

Membiasakan silaturahmi ketika masih kecil dengan mengenalkan anak-anak kepada saudara dan kerabatnya insya Allah rezeki akan semakin terbuka. Masih banyak dalil yang menyatakan bahwa silaturahmi, Ibnu Umar radhiyallahu’anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam bersabda:

“Siapa yang bertaqwa kepada Rabbnya dan menyambung silaturahmi niscaya akan diperpanjang umurnya dan hartanya akan diperbanyak, serta keluarganya akan mencintainya.” [HR Bukhari: 58]

4. Perbanyak shadaqoh

Shadaqah biasa dikenal dengan sedekah adalah memberikan sesuatu milik kita kepada orang lain terutama yang tidak mampu baik berupa makanan maupun uang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Harta tidak akan berkurang gara-gara sedekah…” [HR. Muslim]

Dari Asma’ binti Abu Bakar berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda bahwa: “Janganlah engkau menyimpan harta tanpa menyedekahkannya, jika tidak maka Allah akan menahan rezeki untukmu.”

Hadits tersebut memberikan faedah bahwa Allah tidak akan segan-segan memberikan rezeki untuk seorang yang bersedekah dan tidak menghitung-hitung hartanya. Jika orang tersebut hanya menyimpan harta tanpa mengeluarkan sedekah maka rezeki akan ditahan oleh Allah.

Sedekah adalah ibadah yang berpahala dan dengan sedekah harta seseorang menjadi berkah sehingga terhindar dari bahaya. Balasan pahala berlipat serta sebagai pembuka pintu rezeki. Para sahabat pada zaman dahulu berlomba-lomba untuk menyedekahkan hartanya.

Rasulullah juga pernah bersabda dalam salah satu haditsnya bahwa orang yang suka bersedekah adalah satu diantara dua orang yang pantas untuk iri kepadanya. Para sahabatnya pun demikian, mereka sungguh iri atau cemburu melihat sahabat lain bersedekah sehingga bersedekah lebih besar dengan mengharap ridha Allah. Dan hal itu tak mengapa, sesuai dalam haditsnya.

Namun, perlu diingat bahwa sedekah yang kita lakukan semua harus berlandaskan keikhlasan, bukan mengharap pujian atau hanya untuk mendapat gelar dermawan. Karena hal itu termasuk salah satu penghapus pahala sedekah, sia-sia sedekah yang telah kita keluarkan jika tak ikhlas.

5. Biasakan sholat dhuha

Amalan pembuka pintu rezeki berikutnya adalah sholat dhuha. Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang dilakukan pada waktu terbitnya matahari hingga sebelum matahari tegak. Waktu paling baik untuk melakukan sholat dhuha adalah saat anak unta mulai kepanasan. Maksudnya ketika matahari sudah semakin terik, jika diperkirakan sekitar jam 10 siang.

Sangat banyak keutamaan sholat dhuha berdasarkan hadits-hadits shahih, salah satunya sebagai pengganti sedekah. Dan pada pembahasan sebelumnya sedekah merupakan amalan untuk memperlancar rezeki dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari Abu Buraidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Dalam tubuh manusia terdapat 360 ruas tulang, wajib bagi setiap orang untuk mensedekahi setiap ruas tulangnya”, para sahabat bertanya: “Siapakah yang mampu melakukan hal itu wahai Nabi Allah?”, beliau menjawab: “(orang) yang menutupi ludah di dalam masjid dengan tanah, menyingkirkan sesuatu dari jalan (bernilai sedekah). Jika kamu tidak bisa mendapatkan amalan tersebut maka dua rakaat dhuha menggantikan (kewajibanmu).” [HR. Abu Daud dan Ahmad]

6. Menolong dan membahagiakan orang lain

Salah satu kunci untuk membuka pintu rezeki yang banyak dilupakan orang adalah membantu sesama dan membahagiakan orang lain. Padahal ketika kita menolong orang lain dalam kesulitan maka Allah akan menolong orang tersebut dari segala kesusahan.

Termasuk menolong kekurangan orang yang dalam kesulitan keuangan, sebagaimana Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya.” [HR Muslim no 2699]

Bahkan keutamaan membuat bahagia orang lain ini amalan yang lebih baik daripada i’tikaf di masjid. Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling memberi manfaat kepada orang lain. Adapun amalan yang paling dicintai Allah adalah membuat muslim lain bahagia, mengangkat kesulitan dari orang lain, membayarkan hutangnya dan menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada I’tikaf di masjid ini (masjid nabawi) selama sebulan penuh.” [HR. Thabrani, no 13280]

Tentunya segala kesulitan termasuk dalam hal rezeki akan Allah perlancar jika kita senantiasa menolong dan membantu sesama muslim dan membuat bahagia orang lain. Subhanallah, betapa indahnya hidup ini jika mengamalkan semua syariat Allah. Hidup jadi lebih bahagia, semua orang saling menolong dan membahagiakan saudaranya sehingga dilapangkan rezeki kita.